Ning Diyah Tokoh Pengusaha Pamekasan
Perempuan acapkali dianggap sebagai kelompok kedua sehingga jarang memperoleh hak yang sama dengan laki -laki. Perempuan dinilai hanya piawai dalam persoalan rumah tangga.
Namun, era saat ini perempuan mulai bangkit dan membuktikan bahwa keberadaannya layak untuk diperhitungkan. Kecerdasan dan kepiawaian perempuan tidak bisa dianggap remeh karena telah turut memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa.
Seperti halnya Ning Aisyatul As'diyah, pembina Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pamekasan masa khidmat 2021-2022. Baru-baru ini ia diamanahi sebagai nakhoda Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Pamekasan 2021. Ia terpilih secara aklamasi dalam pemilihan yang berlangsung di Gedung Serbaguna Rahmawati Gresik, Jum’at (19/11/2021) lalu.
Perempuan yang akrab disapa Ning Diah ini banyak menghabiskan kiprahnya bersama IPPNU di Pamekasan. Tercatat, perempuan kelahiran 07 desember 1990 ini aktif sebagai Ketua Pimpinan Komisariat (PK) IPPNU MTS hingga MA Al-Huda tahun 2003-2007.
Ning Diah juga pernah dipercaya sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU Larangan 2006-2008, dan pembina PC IPPNU Pamekasan sejak tahun 2015 hingga 2022. Tidak hanya di IPPNU, ia juga aktif sebagai Wakil Ketua PAC Fatayat NU Larangan periode 2016-2017.
Ning Diah yang saat ini menjabat Kepala MTS Al-Huda itu merasa bangga dan tidak menyangka atas amanah yang disandangkan pada dirinya untuk menakhodai Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Iwapi Pamekasan.
"Sebenarnya saya merasa tidak pantas dipilih sebagai Ketua Iwapi Pamekasan, karena masih banyak yang lebih layak. Maka dari itu, saya pun tertantang atas amanah ini untuk menyelesaikan pekerjaan rumah bersama dalam mengatasi krisis global pasca pandemi," tuturnya, Senin (22/11/2021).
Alumni Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Sumenep dan pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya mangatakan, pasca terpilih sebagai ketua dirinya berkomitmen untuk memberikan kemajuan kepada perempuan melalui organisasi Iwapi Pamekasan.
"Saya akan fokus mensosialisasikan dan eksekusi lapangan kerja, khususnya peningkatan sektor UMKM, buruh, dan pertanian,” ucapnya.
Tentu hal tersebut menurutnya membutuhkan dukungan dan kerja sama dari pihak terkait sebagai pemangku kebijakan. Karena di Madura, khususnya Pamekasan, etos kerja wanita itu lebih semangat dibanding laki laki.
"Coba kita lihat di desa-desa, ketika para suami nongkrong di warung sedangkan istri mereka bekerja sekuat tenaga. Rasa miris itulah yg membuat saya menerima dan semangat untuk mengemban amanah ini," imbuhnya.
Dirinya pun berpesan kepada kader muda NU agar terus mengasah kemampuan dan hobi masing-masing. Apa yang dicita-citakan hendaknya langsung dieksekusi dengan matang.
“Rencanakan dan eksekusi cita-citamu, bangun sinergi dengan sejumlah pihak. Jangan biarkan masa muda hanya untuk foya-foya,” tegasnya.
Selain aktif di Iwapi Pamekasan, perempuan energik ini juga aktif sebagai Dewan Pengawas Syariah USPPS Sumber Nangka dan Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Huda Sumber Nangka,
Comments
Post a Comment