Diambil Dari Tulisan Berjudul : Siapakah Connie R Bakrie ?
(Bag 1)
---------------------------------------------------
By : Budi Saks
Sebelumnya disclaimer dulu bila nama Bakrie dibelakangnya itu tak ada hubungannya dengan keluarga Bakri konglomerat pribumi yang bergerak dalam grup Bakrie & brother tapi berasal dari nama bapaknya Arbi Bakrie.
Wanita berambut cepat bersuara bariton ini mulai dikenal publik sebagai pengamat militer dan pertahanan semenjak kerap diundang kelayar kaca oleh jaringan media milik Surya Paloh dan diendorse oleh beberapa jaringan internasional memberikan pendapat dan masukan mengenai pertahanan dan keamanan kebeberapa lembaga nasional termasuk yang paling vital diantaranya adalah Lemhanas.
Posisinya sebagai istri panglima Kodam Jaya saat reformasi 98 letjen Jaja Suparman yang kemudian menjabat Pangkostrad adalah privilege utama yang membuat karirnya begitu cepat terangkat dibanding senior seniornya dibidang pertahanan yang secara kapasitas dan akademik lebih berkualitas sebetulnya seperti misalnya sebut saja Hendrajit, jend.Arief Pranoto atau beberapa nama lainnya yang jarang diangkat media.
Beberapa crew dan awak senior redaksi MetroTV masih sering bercerita betapa kesalnya mereka sering dapat tugas tambahan diluar jam kerja sekedar demi melatih dan memoles ibu satu ini agar dapat tampil seperti presenter profesional dihadapan publik atas perintah boss mereka diMetroTV karena yang meminta pun tak main main...Pangkostrad sendiri yang membawanya kestudio mereka di Kedoya Jakarta Barat.
Dari jaringan media milik Tomy Winata dan James Riyadi yang dikomandani Surya Paloh itulah nama Connie mulai berkibar dilayar kaca ditambah jabatannya di Nasdem sebagai anggota dewan penasihat membuat posisinya makin mantab.
Disini lembaga lembaga asing mulai melihat potensi Connie untuk menjadi agen dalam bagi kepentingan mereka di Indonesia dan untuk selubungnya dibungkuslah peran Connie ini dalam lembaga lembaga tersebut dengan jabatan sebagai pemateri diantaranya lembaga ketahanan asia pasifik di Amerika dan Israel, Institute of National Security Studies (INSS) Tel Aviv.
Rupanya peran hubungan internasional ini dimanfaatkan juga oleh Connie sebagai broker alutsista terutama alutsista produksi Rusia yang sedang "digandrungi" paska reformasi sebagai "kiblat baru" pengadaan alutsista kita setelah sepanjang era Soeharto Indonesia dipenuhi persenjataan produksi Amerika.
Yang terkenal adalah pengadaan Sukhoi dimana nilai mark up nya bisa diatas 100% dari harga pasaran USD 3 juta namun dianggarkan sampai USD 6.5 juta atau pengadaan heli MI 17 tahun 2006 dulu itu untuk korps Penerbad yang akhirnya membawa letjen Jaja Suparman masuk dalam pengadilan militer dan dipenjara atas tuduhan korupsi dan mark up.
Kondisi itu juga diduga penyebab utama dari perceraian Connie dan Jaja Suparman.
Namun harus diakui peran Connie sebagai wanita yang luwes dalam pergaulan internasional termasuk faktor penting dalam permainan pengadaan alutsista ditubuh TNI dan ia menikmati masa kejayaannya pada era Menhan Wiranto, Ryamizard Ryacudu, Purnomo Yusgiantoro dijaman presiden Habibie hingga Jokowi periode pertama.
Nasibnya beralih 180° ketika Jokowi periode kedua (2019-2024) memasukan Prabowo Subianto kekabinet sebagai menteri pertahanan menggantikan Ryamizard dimana Prabowo langsung meng CUT semua aturan dan skema lama yang merugikan negara dan peran broker alutsista ditiadakan dengan sistem pengadaan alutsista G to G bukan dengan sistem kapitalis B to B seperti yang terjadi selama ini sehingga matilah peran broker broker pemakan uang rakyat seperti Connie dan antek anteknya dimedia dan pemerintahan selama ini.
Disinilah peneliti dan ekonom senior Dr.Rizal Ramli melalui risetnya menemukan Prabowo Subianto telah menyelamatkan 51 Trilyun uang negara di hanya dalam satu kuartal saja kinerjanya di kemenhan yang sebetulnya bila beliau mau minta komisi 5% saja bisa dapat 2.5 trilyun namun tak ia lakukan demi bangsa dan negara.
Tapi Connie mencoba melawan dengan bersuara melalui plattform media sosial mengkritik kebijakan kebijakan kemenhan era Prabowo diantaranya dengan gulirkan issue issue samar yang ketika hendak diseriusi oleh KPK dan Kemenhan ia malah bungkam dan tak bisa memberikan bukti.
Ya jelas bunuh diri kalau ia membantu KPK karena semua pengusutan akan bermuara kepada dirinya dan mantan suaminya yang pergi berpisah cuma membawa celana saja dalam tasnya.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02n1x6wYWR8FcMXmByCP1WUbAKSKPhXwFCvxMShqh4afEu3SsQvCdboosBaJTHdLJzl&id=100005038425361&mibextid=Nif5oz
Comments
Post a Comment