Beredar tulisan tangan Anies bahwa dia akan memilih AHY yg akan jadi Cawapresnya. Nah kalau benar surat itu ditulis Anies, sdh wajar bila orang Demokrat berteriak , "Anies pengkhianat".
Bagaimana perasaan Anies ya? Saat beberapa malam terakhir ini terus gerilya melobi Cak Imin untuk menjadi wakilnya? Apakah dia lupa dengan tulisan tangannya utk AHY?
Tapi jejak anggah -ungguh politik "tidak santun" dari diri Anies selama ini sebetulnya sudah lama ya? Hanya kepandaian Anies mengemas menjadi sosok intelektual, yg membuat orang terbuai.
Sebetulnya Anies ini kan orang Demokrat, bahkan pernah Agustus tahun 2013, Anies ikut konvensi partai Demokrat utk dipilih sebagai Capres dr partai Demokrat , tapi dia tidak menang hanya menjadi orang nomer 2, pemenangnya saat itu menteri BUMN, Dahlan Iskan . Artinya secara kesejarahan Anies ini sebetulnya keluarga Demokrat , dan memang sudah lama ingin jadi presiden! Bukan wakil presiden.
Jadi wajarlah kalau Demokrat murka, karena merasa tidak ada anggah -ungguh Anies dalam berpolitik. Dengan mudah dia mengkhianati apa yg ditulisnya.
Sebetulnya kalau perkara sakit hati, yg paling sakit hati di dunia ini ya Pak Prabowo dalam menghadapai sikap Anies. Tapi hebatnya Pak Prabowo tdk pernah membuka hal2 buruk yg dilakukan Anies kepadanya.
Bayangkan waktu itu Pak Prabowo yg sudah akan memutuskan memilih Sandi sebagai Cagub DKI, didatagi sekelompok orang ( saya gak sebut) yg membawa Anies. Kelompok orang2 itu meyakinkan Pak PS bahwa Anies lebih baik dari tokoh siapapun utk Jakarta, dan pasti akan menang. Tak hanya itu kelompok di belakang Anies ini pula yg berjanji akan membiayai 60 persen biaya Pilgub DKI ( dituangkan dalam surat perjanjian).
Sandi yg dijagokan oleh Gerindra ternyata ragu ditantang Pak PS apakah dia siap membiayai pencagubannya? Dan akhirnya Sandi memilih menjadi nomer 2. Bayangkan Anies yg ditahun 2014 menjadi pembully Pak PS, karena menjadi Jubir pencapresan Pak Jokowi dikasih lho "jalan tol" oleh Pak PS utk menjadi Gubernur DKI.
Lalu ditekenlah surat kesepakatan, bahwa Anies dan kelompoknya akan membiayai 60 persen, dan 40 persen adalah Sandi. Namun apa yg terjadi dalam perjalanan pembiayaan pencaguban pasangan Anies -Sandi? terpontal -pontal!Bahkan di titik mau bayar saksi saja gak ada uang. Harus diakui yg banyak keluar uang Sandi kala itu.
Nih saya buka sedikit , ratusan miliar yg dijanjikan kelompok pendukung Anies itu ternyata zonk, hanya satu kardus mie intant yg diserahkan di sebuah restoran di Jaksel . Anda bayangkan , duit satu kardus mie instant itu kalau dalam Rupiah itu apakah ada 2 miliar? Padahal kelompok yg bawa Anies janji mau biayai 60 persen alias sekian ratus miliar!
Lalu apa yg terjadi? Pak Prabowo yg akhirnya berjibaku. Beliau yg waktu itu tidak memiliki uang cash dan tidak mudah menjual aset harus jungkir balik membiayai Anies-Sandi, apa yg dilakukan? Ini eksklusif dan bukan hoax , karena saya menjadi saksi, Pak Prabowo berhutang kepada kepala2 daerah. Salah satu yg saya tau persis yg dipinjami adalah Gubenur Lampung kala itu, M Ridho! Anda boleh cek ke M Ridho, apakah benar Pak Prabowo pinjam uang ke dia utk membaiayai Anies -Sandi?
Lalu apa balasan Anies ke Pak Prabowo? Sekarang saya buka -bukaan lagi ya, selama ini bahkan sejak tahun 2019 , Pak Prabowo kan dituduh tidak mau merangkul Anies? Masyallah jangankan merangkul, Pak Prabowo itu sudah mengemis sampai tiga kali untuk mengajak Anies menjadi wakilnya di tahun 2019, sebelum di detik terakhir yg akhirnya memilih Sandi.
Mengapa Pak Prabowo ngotot mengajak Anies, karana saat kami ke Mekah menemui beliau yg tidak boleh ditulis FB yaitu **S, beliau mewanti -wanti agar PS berpasangan dengan Anies. Pak Amien menjadi saksi perintah **S itu.
Pulang dari Mekah, Pak PS langsung memanggil Anies utk diajak deklarasi, tapi Anies masih menjwab "iya", namun kemudian saat dipanggil sampai ketiga kalinya Anies menolak, dengan alasan mau menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur DKI.
Suatu kesempatan saya bertemu Anies, saya penasaran mengapa dia menolak menjadi wakilnya Pak Prabowo di 2019? Apakah karena harus punya dana besar? Dia dengan tenang menjawab bahwa , dia hanya mau menjadi nomer satu ( presiden), jadi kalau di 2019 dia ditawari menjadi Capres dia akan terima. Intinya dia tidak mau jadi Cawapres!
Selama ini saya sebenarnya gak mau bicara, tapi lihat etika politik Anies, saya kok merasa apakah kebaikan itu tidak layak untuk dihormati, kalau toh tidak dibalas? Bayangkan sudah sedemikian rupa "menyakiti" Pak PS , kok sekarang mengambil Cak Imin menjadi wakilnya, dimana etika politiknya? Kalau toh dia ambil Cak Imin atau ambil PKB, kan bisa bicara dengan Pak PS atau orang2 Pak PS terlebih dahulu.
Tapi ya sudahlah kan memang politik itu tidak ada etikanya, seperti Cak Imin yg mengambil PKB dari Gus Dur, dan sekarang Anies yg dibesarkan Pak Prabowo dan mau jadi penantangnya , bahkan dengan cara mengambil Cak Imin di tikungan terakhir semua menjadi sah -sah saja. Sayang saya gak bisa menulis meliuk-liuk seperti halnya Anies saat berpidato ya.
Tulisan ini terpaksa saya tulis ( selama ini saya pendam di hati saja), karena rasa gemas melihat tingkah polah orang - orang yg ingin berkuasa tapi mengabaikan etika, pertemanan, anggah -ungguh , kesopanan dan NURANI. Mengapa orang yg berkuasa NIRNURANI alias NIRMORAL?
Pertanyaan saya terakhir, Anies menjadi gubernur DKI bukan saja karena Pak Prabowo jungkir balik harus utang sana -sini utk membiayai mereka, tapi juga berkat perjuangan umat, lalu mengapa **S hingga sekarang tidak pernah bicara mendukung atau mendeklarasikan Anies? Terakhir beliau hanya bilang jangan pilih yg suka nonton bokep? **S tau mana yg benar dan mana yg pura2 tulus kepadanya.
Kemana Anies, dan Sandi saat beliau hijrah di sana? Apakah menjemput di bandara sebagai representasi dari loyalitas? Siapapun bisa menjemput beliau , tapi apakah Anies dan Sandi peduli dengan kehidupan beliau dan keluarganya?
NB
Pasti ada yg tanya , kenapa Mbak Nanik gak nyebut Pak Jokowi sebagai pengkhianat juga pada Pak Prabowo ? Dulu kan sudah sering saya tulis pada saat beliau Nyapres. Sekarang kan kompetisinya antara Anies, Ganjar dan Pak PS.
Oh ya kalau di dunia ada lembaga yg mengeluarkan award untuk juara dunia disakiti, maka juaranya adalah Bapak Prabowo Subianto !
Tulisan 2
PAK SBY nampaknya benar -benar murka. Beliau yg sudah 10 tahun menjadi penguasa dinegeri ini seperti "dikacangin" Anies dan Surya Paloh.
He ..he ...saya bayangkan kalau Pak SBY kayak Pak Prabowo yg sudah sampai kayak wayang dibanting -banting, diinjak, dikhianati,difitnah, ditusuk, dimanfaatkan, wah bisa darahnya langsung di atas 300 deh
Tapi saya bisa memahami rasa sakitnya Pak SB , memang seorang calon pemimpin itu harus punya laku jujur dan gentle, kalau gak jujur dan menepati janji terus mau jadi apa negara ini kalau sampai yg demikian jadi pemimpin?
Pak Prabowo sendiri karena sering disakiti, nanggapinnya jauh lebih santai , hanya tertawa -tawa,dan Allah Maha penolong, Alhamdulillah begitu banyak orang yg sekarang balik badan membela Pak Prabowo.
Oh ya saya tadi pagi dapat WA dari Pak Abdul Wachid, Anggota DPR yg juga Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, soal bagaimana dia harus berjibaku mati -matian mengerahkan 3000 saksi dari Jawa Tengah utk memenangkan Anies jadi Gubernur DKI, dan setelah Anies menang , mengucapkan terimakasih pun tidak pada beliau. Rupanya anggah -ungguh dan kesantunan yg selama ini terlihat di media/medsos hanya kamuflase ya?
Berikut cerita Pak Wachid tadi pagi melalui WA :
Aku ingat Pilgub DKI Mbak,
Gerindra Jateng turun ke lumbung suara, terutama warga Jateng yg sudah jadi warga DKI ( Brebes, Tegal , Pemalang, Pekalonga, Demak Cilacap, Banyumas Purbalingga Kebumen dll) .
Gerindra Jateng Bawa 3000 orang jadi saksi untuk wilayah di Jakarta Utara, dan Jakarta Barat dng memakai uang sendiri dan dari uang Partai Gerindra Jateng.
Terus ada cerita lagi, Anies berangkat bersama Tim-nya mau minta doa restu ke Abah Habib Lutfi Pekalongan.Setelah sampai Tegal berhenti,
karena Tim Anies yg loby ke Habib Lutfin belum ada jawaban dari Habib Lutfi alias Habib Lutfi menolak utk bertemu Anies dan Timnya.
Akhirnya Pak Prabowo tilpon dan saya perintahkan agar saya bisa bantu loby ke Abah Habib Lutfi. Akhirnya saya dari Semarang bergerak naik mobil menjemput Rombongan Anies ke Tegal, kemudian setelah ketemu saya langsung ajak ke Pekalongan.
Sampai Pekalongan , saya ke rumah Abah Habib Lutfi. Anies dan Timnya ke Pasar Batik Sentono . Saya ketemu Ajudan Habib Lutfi ( Mas Romadhon ), saat itu saya bilang bahwa Anies Cagub DKI ingin silaturrahmi minta didoakan.
Mas Romadhon bilang Abah baru pulang dari acara pengajian malam , sekarang sedang puasa dan istirahat tidak mau menerima tamu .
Aku berusaha terus meyakinkan Mas Romadhon, bahwa ini perintah Pak Prabowo, akhirnya Mas Romadon masuk kamar Abah Habib Lutfi. Mas Romadhon keluar bilang sama saya , Abah Habib Lutfi mau menerima dng syarat jangan lama.
Lalu Anies ditilpon untuk segera merapat ke kediaman Habib lutfi, dan di terima di kamar abah Habib lutfi setelah Anis matur tujuan kedatantannya. Saya bilang ke Anies Abah Habib Lutfi selain pengarang kitab, pengarang syair sholawat, beliau juga pandai bermain piano.
Kemudian pertemuan pun tidak kaku, bahkan Abah Habib Lutfi mengajak pindah pertemuan di ruangan khusus tempat Abah Habib Lutfi bermain pianon dan sholawatan.
Saya terus mendampingi Anies sampai kembali ke Jakarta. Saya juga diminta mencari para Kyai dari Jateng untuk mendoakan Anies - Sandi , dan Alhamdulillah jadi.
Setelah jadi TIDAK ada ucapan terimakasih, dan juga tdk pernah ketemu lagi. Saya dan kawan2 Gerindra Jateng tdk apa2. Demi loyalitas menjalankan pintah Pak Prabowo .
Eh yg terjadi sekarang malah mengkhianati Pak Prabowo....
--------
Cerita Ketua DPD Jateng , hanya sebagian bagaimana totalitas Pak Prabowo mendukung Anies -Sandi untuk bisa menjadi Guberur-Wakil Gubernur DKI.
Namun ada para pendukung Anies yg koplak banget, yg mengatakan dalam politik Anies tidak perlu membalas budi Prabowo, karena politik itu adalah kepentingan. Pasti kalau Anies menang Prabowo akan memperoleh keuntungan.
Saya kok gemes dengarnya, saya mau tanya apa yg diperoleh Prabowo saat Anies menang jadi Gubernur DKI? Apakah ada bisnis Prabowo yg berdiri atau Prabowo mendapat proyek besar setelah Anies jadi Gubernur DKI? Malah di masa Anies yg justru terbangun adalah proyek -proyek reklamasi milik para konglomerat.
Jangankan Prabowo dapat proyek, yg ada pas Pak Prabowo Nyapres 2019, Alm M Taufik Ketua DPD Gerindra DKI kala itu, yg minta Anies ikut membiayai relawan Prabowo di Jakarta saja , sepeser pun Anies tidak menetes uangnya. Padahal sebagai Wakil Ketua DPRD waktu itu dia tau ada dana besar ( halal, bukan korupsi) masuk ke kantong pribadi Anies.
Tapi mungkin benar berpolitik memang harus bermental "hewani" tidak perlu ada rasa utang budi atau hormat pada orang yg berjasa, dan juga jangan peduli dengan janji, karena janji dibuat utk tidak ditepati. Sebuah pembelajaran baru dalam diri saya, meski nurani saya menolak mentah -mentah.
Comments
Post a Comment