Tak Jua Naik Elektabilitas, Gelora Runyam
PERPECAHAN Di Partai Gelora menganga, Kader Partai Gelora mulai Rahman Toha (Pindah Ke Demokrat), Ahmad Hidayat Nur dan sejumlah kader lain mulai menunjukkan protes keras pada Leadership Anis Matta.
Partai Gelora nampaknya mengulang kegagalan Anis Matta kala memimpin PKS maupun memimpin Tim Pemenangan PKS. Di sejumlah temuan survey dan medsos malah ditemukan suara Partai Gelora kalah oleh Partai Ummat. Ini sejumlah kendala :
Pertama, Pembelaan pada Partai Ummat jauh lebih besar dari Gelora. Terlebih Fahri yang mendekat ke Pemerintahan.
Kedua, basis Islam dan 212 terhipnotis oleh Partai Pro Anies. Gelora nyaris tanpa pembelaan diluar sktruktur partai di twitter dan lainnya
Ketiga, Tak dipertahankannya kader kader idealis tapi kantong kering
Keempat, pemajuan Capres-Cawapres Anis Matta-Fahri Hamzah tak mengangkat suara Gelora
Kelima, kepayahan mengatur konflik di DPW dan DPD
Keenam isu dugaan Korupsi yang menerpa Anis Matta (PPID, Bibit Kopi dan lainnya) serta bibit lobster dan sebagainya
Ketujuh, Narasi gelora jauh dari bumi, misal Indonesia Superpower dunia dan lain-lain sementara rakyat tak muluk-muluk suka isu sembako murah, petani dibantu dan lainnya
Ketujuh, sepinya dukungan pemilih nasionalis dan sekuler yang lebih nyaman dengan PDI-Perjuangan dan PSI
Kedelapan, maraknya kader Garpu alias balik ke PKS. Namun disisi lain ada kabar kader anis matta di PKS makin kuat
Disusun Tim Telaah BSI (Branding Suport Indonesia)
Comments
Post a Comment