ATUM Institute: Nasehat Seorang Ayah Pada Putrinya
Betulkah nasehat dibawah ini ditulis oleh seorang ulama besar RI yang telah banyak memberikan pemikiran dan pencerahan pada ilmu pengetahuan tentang Islam dan hasil pemikirannya telah banyak dituangkan dan ditemukan dalam berbagai buku-buku karangan khususnya mengenai tafsir Al-Quran dan telah menjadi rujukan penting oleh Umat Islam khususnya dunia pendidikan saat ini
Semoga saja faktanya benar beliaulah yang menulis nasehat tersebut kepada putribya yang saat ini dan setiap hari selalu ditemukan dan beredar di dunia maya khususnya di Was Up Group.
_*Tulisan Prof. Quraish Shihab kepada putrinya Najwa*._
_"Keberuntungan" kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. Karena itulah takdir mereka._
_Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu. Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan. Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat. Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu. Boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu, karena Allah Maha Mengetahui, sedangkan engkau tidak mengetahui._
_Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Allah._
_Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan. Perbanyaklah bersyukur, Alhamdulillah, itu yang akan mendatangkan kebahagiaan. Terus ucap Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya._
_Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, ucapkan sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya._
_Jangan selalu melihat ke belakang karena disana ada masa lalu yang menghantuimu. Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah. Namun lihatlah ke atas karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia._
_Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer, singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian. Tapi kawanan domba selalu bergerombol. Jari-jari juga demikian; kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol dia yang paling jauh diantara keempat itu. Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri yang jauh dari mereka._
_Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah jumlah teman yang ada disekelilingmu, akan tetapi banyaknya cinta dan manfaat yang ada disekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka._
Chek https://shope.ee/3fRXVkHk8W
Klik wa.me/6281321222703
_Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah; yaitu kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan. Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan, tapi aku menyadari bahwa "rumus kegagalan adalah sikap asal semua orang"._
_Teman itu seperti anak tangga, boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah, maka hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui._
_Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis, karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali. Berlapang dadalah, maafkanlah, dan serahkan urusan manusia kepada Tuhan, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya akan berpulang kepadaNya._
_Jangan tinggalkan sholatmu sekalipun. Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah SWT walau sekali sujud. Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi. Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi. Tapi bersandarlah kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena Dialah yang menentukan segala nya
Credit JalanSunnahku
Di Publiakasikan
Oleh: Atum Burhanudi.SH
Pengamat Publik di ATUM Institute (Analisa Teruji Madani)

Comments
Post a Comment