Pada ATUM Institute, Prof .Dr.R.Siti Zuhro MA Sampaikan Keprihatinan Korupsi Dunia Pendidikan
Korupsi di Indonesia sudah melampaui ambang batas. Indonesia dalam keadaan Darurat Korupsi. Korupsi tidak hanya terjadi di tiga cabang kekuasaan (eksekutif, legislatif dan yudikatif) tapi juga merambah ke dunia pendidikan. Perguruan tinggi pun ikut tersentuh korupsi. Kasus yg paling baru terjadi pada rektor Unila yang memasang tarif untuk calon mahasiswa baru. Hal ini tentunya sangat tidak etis dan nelanggar hukum. Rasanya sulit dipercaya dunia pendidikan, dunia kampus rektornya melakukan hal sangat tidak terpuji. Kita sangat prihatin terhadap kasus ini. Ke depan dunia kampus mesti berbenah diri, melakukan perbaikan sistem di internalnya dan rekrutmen pemilihan rektor secara benar agar tidak terulang kasus Unila.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof.Dr. R.Siti Zuhro.MA kepada ATUM (Analisa Teruji Madani) Institute.
Sementara itu Direktur Eksekutif ATUM (Analisa Teruji Madani) Institute Abdullah Amas menyebut kalau Menteri Pendidikan Nadiem Makariem tidak punya grand design yang tajam soal Pendidikan yang bersih dari praktik-praktif koruptif
"Kecelakaan kita di dunia pendidikan salah satunya punya Menteri yang tak punya ide ide the next Indonesia yang bersih dan bermartabat melalui pendidikan, latar belakangnya jauh dari dunia pendidikan bahkan sejarah pendidikan Indonesia pun seperti kita ketahui amat tidak dimengerti oleh Nadiem makariem, maka dinamika kapitalisme dunia pendidikan saat ini yang makin menggila adalah bagian dari rentetan hal yang sudah diprediksi oleh kami"tegas Abdullah Amas, Direktur Eksekutif ATUM (Analisa Tajam Madani) Institute
ATUM Institute melihat Nadiem makarim adalah musibah bagi dunia pendidikan saat ini dan bagian dari rentetan merosotnya dunia pendidikan saat ini
"Dunia pendidikan kita menjadi ugal-ugalan, tidak ada dinamika yang membuatnya tumbuh melainkan pameran rusaknya moralitas di berbagai kampus yang menurut saya ibarat gunung es, yang tidak nampak jauh lebih besar menjadikan kita bangsa yang seolah olah punya dunia pendidikan namun yang ada adalah demoralisasi dan menipu diri sendiri dengan mencetak manusia yang materialistis, bahasa pendidikan kita adalah uang, bahasa intelektualitas kita adalah uang dan bahasa orang yang dididik kita adalah uang, bisakah Menteri nadiem menjadi lokomotif yang membereskan dunia pendidikan tentu tak bisa kita jamin karena dia sendiri tidak tahu untuk apa dia ada di kursi menteri pendidikan, dia tidak tahu siapa musuh dia dan dia sendiri sebetulnya harus kita seret keluar dari kementerian pendidikan sebab kalau terus disitu hanya membuat kementerian pendidikan jadi kementerian yang melahirkan manusia manusia kerdil, insan-insan yang tidak merdeka mengembangkan pengetahuannya dan tidak akan ada bangsa maju kalau menteri pendidikannya klemer-klemer, Loyo dan bukan dunia dia pendidikan itu"tegas Amas yang pernah menjabat Wakil Sekjen PB HMI itu
Comments
Post a Comment