2023 Huru-Hara. Harus Hidup Ala Gerilyawan?


 Sisa Waktu Aman Setahun Atau Setengah Tahun Ini.


Sisa Waktu ini membuat kita tak bisa berbuat banyak karenapun setelah itu kita memasuki huru hara


Soal Hijrah ke Pakistan yang aman adalah 2022 setelah itu diduga situasi dalam dan luar negeri yang kacau menyulitkan kita tentu juga runyamnya krisis pangan di akhir 2022 dan berbagai krisis disini.


Waktu tersisa 8 bulan dan tahun ini adalah the lost bettle (pertempuran akhir)untuk persiapan masa susah kedepan. Bila tak mampu hijrah ke Pakistan larilah ke gunung-gunung untuk uzlah.


2023 sampai 2028 atau sekitar lima tahun adalah fase yang amat sangat berat.


Bagi kita yang uzlah ke gunung nanti kala Nabi Isa siap berperang melawan yajuj dan majuj dengan sisa kekuatan pasukan imam mahdi yang ada .pasukan uzlah di gunung-gunung akan turun ke tempat dimana Nabi Isa dan imam mahdi berada


Dan berbagai hipotesa pun muncul ;


Pertama. 2022 organisasi pemuda harus bergerak menjadi organisasi gerilyawan atau nyaris ala pramuka dengan mengungsi ke gunung-gunung untuk mempertahankan eksistensinya atau setelah 2022 segala fungsi normal selesai.


Kedua. Kita berdoa ikut berkesempatan menemui sayid di Bukanegara. Dan tujuan kita keluar jabar/jakarta yang efektif tinggal itu dimasa-masa seperti sekarang


Ketiga. Walau mindset kita baru akhir 2022 semua harus kita revolusi termasuk gaya hidup namun upayakan sejak pertengahan 2022 ini gaya hidup dan segala program hidup kita diarahkan untuk belajar dan terbiasa memasuki fase huru-hara atau era goro-goro


Keempat. Mempersiapkan bahan pangan setahun sampai lima tahun atau mengupayakan paspor kala kita dengar sayid sudah makin kuat di Pakistan.

Kelima. Banyak pekerjaan yang mungkin sudah tidak relevan di fase ini misal jadi penjaga toko apalagi di wilayah kota, pegawai dan lain-lain. Pokoknya sekeliling kacau. Termasuk pejuang organisasi pergerakan tak aman lagi menjadi konsolidator di kota-kota bahkan ada prediksi situasi seperti itu sudah terjadi akhir 2022

Keenam. Situasi 2023-2028 tak memungkinkan kita berbuat banyak dalam hal duniawi. Seperti bisnis dan lainnya. Soal dunia asal ada yang dimakan atau ada tempat aman seperti berlindung di gunung-gunung. Puncak huru-hara dan "banjir darah"adalah 2024 utamanya di 2024 terkait Pilpres. Dan saya yakin Peran Asing juga amat dominan utamanya permainan boneka Rusia vs Boneka Amerika. Saat ini nama yang muncul punya basis militan yang bisa timbulkan gesekan antar satu dan yang lain amat keras yaitu Prabowo, Puan, Jokowi, Ganjar, Erick Tohir, AHY, Anies dan Airlangga

Intinya hal-hal bersifat keduniaan tak relevan dikejar dulu di 2022-2028

Ketujuh. Menjadi caleg atau asyik mengurus partai baru adalah kesia-siaan karena 2023/2024 sudah masuki fase krisis kemanusiaan, huru-hara, hukum dan keamanan rapuh

Dan perlu diingat orientasi uzlah atau hijrah bukan mempertahankan hidup. Tapi bagaimana mempertahankan iman

Disusun oleh : Badan Kajian Strategis Dan Intelejen DPP Aliansi Pemuda Nasional (APN)

Comments