Satrio Paninggit (Ksatria/Pemimpin Yang Dibaiat) =Imam Mahdi


 Satrio Paninggit (Ksatria Yang Dibaiat) =Imam Mahdi


Oleh : New Abdullah Amas 


Satrio Paninggit atau ksatria/Pemimpin yang diselamati/Dibaiat yang muncul di akhir zaman dalam bisik-bisik prediksi warga Nusantara tempo dulu bukanlah khayalan. Itulah yang kata orang dahulu sebagai ahli noto negoro yang mengambil keputusan berdasarkan wahyu (Agama) yang akan memimpin di akhir zaman. Dan dibaiat/diselamati/dipingit didepan Kakbah


Saat ini helper Imam Mahdi Sayyid Muhammad Qasim diberbagai belahan dunia terus mensyiarkan kembali ke Islam murni agar ditolong Allah. Menghapus berhala berhala modern seperti gambar mahluk hidup yang telah keras dilarang dipajang di tempat umum atau di dinding-dinding rumah.


Tidak menutup kemungkinan pemilu presiden yang diprediksi banyak orang berakhir perang saudara dan setelah itu muncul pemimpin sejati merupakan pemilu terakhir sejak Indonesia merdeka. Lalu kita memasuki zaman huru hara hingga kemudian seperti prediksi Sayyid Qasim Indonesia akan bergabung dengan negara Pakistan membangun kekuatan adidaya. Kalau penilaian saya pribadi saat itu seperti halnya konflik di negara lain yang biasanya dipimpin sementara oleh militer bisa jadi saat itu Indonesia dalam kendali penuh Panglima TNI saat terjadi krisis besar-besaran di 2024. Menurut analisa saya pilpres jadi pemilu terakhir dan tak ada pemilu legislatif dan pilkada sesuai urutan pemilu serentak 2024. Apanya yang mau dipemilukan kalau kita sudah ribut saat pilpres.


Tapi yang pasti Nusantara saat ini tengah mempersiapkan hal yang saya analogikan dalam sebuah ruangan. Dimana lampu dimatikan. Dan semua orang akan gaduh, seluruh isi hati orang akan keluar, kita tengah bersiap-siap menikmati takdir huru hara sebelum akhirnya masa keemasan Nusantara  menjadi bagian dari mercusuar peradaban dunia yang baru dengan prinsip semurni-murni Tauhid yang melahirkan pertolongan Allah. Nasran azizah (pertolongan yang agung)


Tugas kita adalah menegaskan tekad dan memulai perjalanan. Dengan spirit Nabi Ibrahim A. S dulu kala memenggal berhala-berhala seperti juga saat ini kita memerangi kesyirikan modern.  Mencabut kepercayaan pada Tokoh dan Golongan yang menghalalkan pemasangan gambar mahluk hidup (berhala modern) ditempat umum dan dindinh-dinding sekalipun mereka berslogan "pembela agama", "arah baru Indonesia dengan sintesa Islam dan nasionalisme," partai dakwah", fokus dakwah ekonomi dan lain lain dengan berbagai slogan bombastis (terbukti Allah tak jua menolong mereka) tapi mereka lupa membangun basic yang menjadi basic perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW yang amat mendasar yaitu memerangi syirik dan menghapus berhala-berhala

Comments