Perjalanan Konflik PK/PKS


 Perjalanan Konflik PK/PKS


1998. PK (Partai Keadilan) Dideklarasikan setelah sebelumnya aktivis dakwah mendirikan KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dengan Ketum KAMMI pertama adalah kader HMI Fahri Hamzah. Ketua Majelis Pertimbangan adalah doktor Hidayat Nur Wahid, Presiden dan Sekjen adalah Nurmahmudi dan Anis Matta


1999. PK raih 7 kursi namun Wakil Presiden PK Syamsul Balda diberhentikan oleh Badan Penegak Dispilin Partai dipimpin Yusuf Supendi yang merupakan orang yang penting seperti halnya Ustadz Hilmi Aminuddin dan KH. Rahmat Abdullah dalam gerakan dakwah. Nurmahmudi masuk kabinet lalu Pj Presiden PK adalah Untung Wahono


2000- Hidayat Nur Wahid, Anis Matta dan Irwan Prayitno masuk pemilihan Presiden PK dan Doktor Hidayat terpilih.


2003- PK mendirikan PKS dibawah ketum almuzammil yusuf agar bisa ikut pemilu. Setelah lolos, PKS kembali ke kepemimpinan Hidayat Nur Wahid dan Wapres PKS Muzammil Yusuf


2003. Jaring Capres Eksternal dan Internal PKS dimulai. Nama Amien Rais, Hidayat,  Aa Gym menguat, ada juga nama SBY, Wiranto, BJ Habibie usulan DPW Sulsel, di kader internal Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta 


2004. Musyawarah Majelis syuro PKS alot. Terpecah ke Kubu Pro Amien Rais dimotori Hidayat Nur Wahid dan Kubu Pro Wiranto dimotori Hilmi Aminuddin, Anis Matta, Fahri Hamzah dan Andi Rahmat


2004. PKS masuk kabinet SBY namun Presiden PKS Tifatul Sembiring kerepotan karena Sekjen PKS Anis Matta kerap bersuara keras ke pemerintahan SBY-JK


2005 atau 2006 : Muncul Forum Kader Peduli yang kemudian membesar jadi LDKI (Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam)


2007 : Kubu Anis Matta menjagokan Adang daradjatun di Pilgub DKI. Saat itu pihak lain lebih suka ajukan kader internal seperti Dani Anwar. Tiga nama disebut maju sebagai bacagub kader internal diantaranya Igo Ilham, Dani anwar dan Slamet nurdin


2008. Anis Matta bentuk TPPN (Tim Pemenangan pemilu nasional) PKS. Kian sering terjadi perbedaan sikap Presiden dan Sekjen PKS


2008 - Wacana PKS jadi Partai Terbuka oleh Anis Matta ditentang keras oleh kader internal termasuk oleh Presiden PKS Tifatul


2009. Sekjen PKS Anis Matta keras menolak wacana Duet SBY-Boediono di awal. Tifatul lebih lembut


2010. Presiden PKS diganti Luthfi Hasan ishaq. Kubu Anis Matta tetap keras mengkritik SBY walau sudah ada kader PKS di kabinet


2011 : Yusuf Supendi mantan Wakil ketua majelis syuro PK mendeklarasikan perlawanan ke PKS


2013. Lutfi Hasan ishaq ditangkap KPK. Presiden PKS dipegang Anis Matta

2014 : Misbakhun Mantan Anggota DPR dari PKS keluar dari PKS bergabung ke Partai Golkar


2015. Musyawarah majelis syuro PKS terpilih habib salim. Habib salim memilih Sohibul Iman meski mayoritas DPW PKS menghendaki Anis Matta kembali memimpin


2018. Kubu anti Anis Matta yang mayoritas di ormas FKP/LDKI pulang ke PKS


2018 - Deklarasi GARBI lalu kemudian melahirkan Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)

Comments