HOS Tjokroaminoto : Satunya Kata Dan Perbuatan


 


             Perjuangan Dakwah

       *H.O.S. TJOKROAMINOTO*

           (1882-1934) Seri Ke-2

    Satunya Kata dengan Perbuatan


SUATU hari di tahun 1930, sebagai aktivis PSII Cabang Bandung, Mohammad Natsir (1908-1993) turut menyambut kedatangan Yang Utama H.O.S. Tjokroaminoto di statsiun kereta api.

Begitu bertemu, sudut mata Natsir menangkap pemandangan tidak biasa. Pemimpin utama PSII yang hendak turba (turun ke bawah) menemui  kader-kader PSII di seantero Bandung,datang seraya membawa _veldbed_,tempat tidur lipat.

"Mengapa Tuan membawa _veldbed_?", tanya Natsir.

Sang Guru Bangsa menjawab: "Saya tidak mau menjadi beban orang yang saya datangi. Dengan _veldbed_ ini, saya bisa menginap di mana pun. Di masjid, atau di mana saja."


KISAH kecil di atas, sungguh besar maknanya. Pemimpin tidak boleh merepotkan!Meskipun sesungguhnya alih-alih direpotkan, orang yang dikunjungi merasa bangga.

H.O.S. Tjokroaminoto kita kenal bukan saja sebagai orator dan organisator, tetapi juga sebagai ideolog yang mewariskan ideologinya secara tertulis. 

Beberapa bulan sebelum wafat, Tjokroaminoto menyusun _Reglement Umum bagi Ummat Islam_ terdiri atas XX Bab, lengkap dengan dalil Quran dan Hadits Nabi.

Sebagai seorang ideolog dan penulis produktif, Tjokroaminoto mampu menyelaraskan antara ucapan dengan tindakannya. 

Seperti dikatakan oleh Buya Hamka (1908-1981), "H.O.S. Tjokroaminoto telah membuka mata saya untuk Islam yang hidup."


TJOKROAMINOTO telah menghidupkan Islam dalam berbagai aspek hidup dan kehidupan.

Sebagaimana Sukarno, Hamka,Natsir, dan banyak tokoh bangsa yang telah menarik ilham dari jejak hayat Yang Utama, penting bagi seluruh anak bangsa untuk mereguk keteladan dari Tjokroaminoto. 

Agar bangsa ini tidak pecah kongsi antara kata dan. Perbuatan



--------------------------------------




-----------------------------

Comments