APN Prihatin Pengamat Politik Yang Terus Menerus Tebar Pesimisme Soal Pilkada Serentak


 Pilkada serentak 2020 menurut Ray Rangkuti berjalan dengan baik dan sukses. Hal itu karena tidak ada gangguan dan persoalan yang ekstrem yang mengganggu pelaksanaan Pilkada. Namun dia melihat, hasil Pilkada tidak mencerminkan Pilkada berkualitas. Demikian disampaikan Ray Rangkuti dalam sebuah Pilkada


Ray menambahkan,  25 daerah yang mengusung calon tunggal, semuanya meraih kemenangan. Kemudian para petahana masih banyak yang memenangkan Pilkada. Fakta lainnya, anak pejabat, mantan pejabat, pengusaha dan yang memiliki unsur dinasti yang lebih banyak memenangkan Pilkada.


“Praktik ini membuat tidak ada regenerasi dalam kepemimpinan. Pemimpin lahir dari kelompok atau dinasti-dinasti, baik di pusat maupun di daerah,” tutur Ray.


Dia memprediksi praktik seperti itu akan terus terjadi di masa mendatang. Politik dinasti akan mendominasi politik Indonesia ke depan. Hal ini akan merusak alam demokrasi yang mendorong partisipasi terbuka dan membuka kesempatan kepada setiap warga negara.


“Yang menang Pilkada hanya mereka-mereka saja yang memiliki kuasa, modal dan pengaruh. Orang biasa akan sulit bertarung. Ini tidak mencerminkan praktik demokrasi yang rasional,” tutup Ray.


Sementara itu Ketua Umum DPP Aliansi Pemuda Nasional Abdullah Amas menjelaskan bahwa Ray Rangkuti lebih banyak bicara pesimisme atas proses sirkulasi kekuasaan dalam demokrasi yang dilakukan bangsa ini


" Pemilu termasuk pilkada ini bukan memilih malaikat atau iblis tapi memilih mana yang paling kecil mudharatnya" ujar Amas


APN berharap agar Ray Rangkuti tak hanya pintar bicara soal kebenaran tapi sekali-kali berani tarung secara nyata di era demokrasi saat ini


"Kami berharap Bang Ray bisa lebih progressif lagi ikut serta membangun demokrasi bangsa ini, sebab kalau seumur hidupnya menyampaikan pesimisme soal demokrasi yang tengah berjalan tanpa pernah bertarung didalamnya agar melihat betul susahnya upaya memperbaiki dari dalam, maka ya dia akan terus seperti itu membicarakan soal yang secara tak sadar tak kan pernah selesai"ujar Amas

Dalam catatan APN, Apa saja hasil demokrasi lebih banyak Ray Rangkuti menebar pesimisme, soal DPR misalkan, dia kritik habis DPR, padahal setidaknya mereka berhasil di pilih dan dipercaya Rakyat dan tentu dalam proses sejak terpilih hingga menjabat banyak sisi positif dan negatifnya masing-masing namun Ray kerap mengkritik nyaris semua yang berkaitan dengan pemilu dan seterusnya, herannya APN, Ray jarang mengkritik Joko Widodo sebagai salah satu dari hasil proses pemilihan di negara berdasarkan demokrasi ini

Amas menuturkan lebih baik kita menyalakan sebatang lilin daripada terus menerus mencela kegelapan. "bagi saya, Kita tentu tak ingin mendengar orang yang pintar bicara masalah yang tak bakal selesai yaitu demokrasi yang memang tempat yang menang lebih banyak oligharki, sangat jarang Ray Rangkuti bicara optimisme menikmati demokrasi" ujarnya

Comments