Idul Fitri dan Gerakan Melawan Corona
Oleh : Abdullah Amas*
Perayaan Idul Fitri 1441 H atau Tahun 2020 kita rasakan sedemikian mencekam, Malam takbiran kini tidak diperbolehkan karena adanya covid-19
Hal lain yang menjadi perhatian kita bersama adalah Gerakan Melawan Corona akan menghadapi prahara terberat dimana Masyarakat akan secara suka cita melakukan silahturrahmi yang dimana kita menyaksikan "keluguan" ini akan terjadi dimana saja serta saya kira ini akan memperberat efek covid-19,yang mana Negara diluar kita sudah bangkit dari virus ini, kecuali di dalam negeri hanya sedikit misalkan Tegal yang mana PSBB disana betul-betul berjalan dengan baik, kita mengerti betul susah menjelaskan kepada pihak yang ada untuk tidak dulu melakukan kunjungan atau pulang kampung dikarenakan jarak rumahnya dengan rumah orang tua atau rumah saudaranya dekat, itu kabar buruk juga dimana Rumah sakit sudah kewalahan dan sebagian perawatnya sudah menggelorakan" Indonesia Terserah"
Seruan dari berbagai Tokoh Agama seperti Abdullah Gymnastiar, Dien Syamsuddin dan lain-lain telah disuarakan namun melihat pemandangan yang ada nampaknya tidak signifikan bagi penghentian virus covid-19 yang akan memasuki letupan gelombang ke - 2
Virus Corona masih menjadi ancaman berat kedepan dan kita tidak tahu sampai kapan akan selesai, Berikut rangkuman dari laman situs worldometers hingga Selasa (19/5/2020) pukul 06.11 WIB.
1. Amerika Serikat 1,549,239
2 Rusia 290,678
3 Spanyol 278,188
4 Brasil 254,220
5 Inggris 246,406
6 Italia 225,886
7 Prancis 179,927
8 Jerman 177,289
9 Turki 150,593
10 Iran 122,492
11.dan seterusnya
Kita kini memasuki lorong gelap.
Saat ini dengan masih lemahnya kesadaran kita tidak tahu apakah perlu ada puncak gelombang kedua atau kematian dimana-mana baru gerakan di rumah saja akan terjadi atau kita memasuki era new normal dengan temuan gaya hidup baru yang tema seperti ini susah dilakukan oleh kultur masyarakat kita
Kita memasuki situasi dimana krisis ini akan berkembang menjadi krisis sosial, krisis ekonomi maupun krisis peradaban dalam skala besar dan arah kita secara kolektif benar-benar gamang dan akan banyak "gelombang maut" besar kedepan yang tak terhindarkan, tak ada harapan, kita lemah secara kolektif, lemah, rapuh dan tertatih-tatih menuju era Siapa Kuat dia selamat, Tak terhindarkan, seperti tak terhindarinya saya dari berbagai suara petasan yang masih saja ada orang bermain di era pandemi global ini. Akhir Kata, Selamat Merayakan Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin
*Mantan Fungsionaris PB HMI/Himpunan Mahasiswa Islam 2013-2015
Oleh : Abdullah Amas*
Perayaan Idul Fitri 1441 H atau Tahun 2020 kita rasakan sedemikian mencekam, Malam takbiran kini tidak diperbolehkan karena adanya covid-19
Hal lain yang menjadi perhatian kita bersama adalah Gerakan Melawan Corona akan menghadapi prahara terberat dimana Masyarakat akan secara suka cita melakukan silahturrahmi yang dimana kita menyaksikan "keluguan" ini akan terjadi dimana saja serta saya kira ini akan memperberat efek covid-19,yang mana Negara diluar kita sudah bangkit dari virus ini, kecuali di dalam negeri hanya sedikit misalkan Tegal yang mana PSBB disana betul-betul berjalan dengan baik, kita mengerti betul susah menjelaskan kepada pihak yang ada untuk tidak dulu melakukan kunjungan atau pulang kampung dikarenakan jarak rumahnya dengan rumah orang tua atau rumah saudaranya dekat, itu kabar buruk juga dimana Rumah sakit sudah kewalahan dan sebagian perawatnya sudah menggelorakan" Indonesia Terserah"
Seruan dari berbagai Tokoh Agama seperti Abdullah Gymnastiar, Dien Syamsuddin dan lain-lain telah disuarakan namun melihat pemandangan yang ada nampaknya tidak signifikan bagi penghentian virus covid-19 yang akan memasuki letupan gelombang ke - 2
Virus Corona masih menjadi ancaman berat kedepan dan kita tidak tahu sampai kapan akan selesai, Berikut rangkuman dari laman situs worldometers hingga Selasa (19/5/2020) pukul 06.11 WIB.
1. Amerika Serikat 1,549,239
2 Rusia 290,678
3 Spanyol 278,188
4 Brasil 254,220
5 Inggris 246,406
6 Italia 225,886
7 Prancis 179,927
8 Jerman 177,289
9 Turki 150,593
10 Iran 122,492
11.dan seterusnya
Kita kini memasuki lorong gelap.
Saat ini dengan masih lemahnya kesadaran kita tidak tahu apakah perlu ada puncak gelombang kedua atau kematian dimana-mana baru gerakan di rumah saja akan terjadi atau kita memasuki era new normal dengan temuan gaya hidup baru yang tema seperti ini susah dilakukan oleh kultur masyarakat kita
Kita memasuki situasi dimana krisis ini akan berkembang menjadi krisis sosial, krisis ekonomi maupun krisis peradaban dalam skala besar dan arah kita secara kolektif benar-benar gamang dan akan banyak "gelombang maut" besar kedepan yang tak terhindarkan, tak ada harapan, kita lemah secara kolektif, lemah, rapuh dan tertatih-tatih menuju era Siapa Kuat dia selamat, Tak terhindarkan, seperti tak terhindarinya saya dari berbagai suara petasan yang masih saja ada orang bermain di era pandemi global ini. Akhir Kata, Selamat Merayakan Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin
*Mantan Fungsionaris PB HMI/Himpunan Mahasiswa Islam 2013-2015
Comments
Post a Comment