DPW APN Jateng Penyambung Cita-Cita Kebangkitan Nasional


 APN Jateng Diharapkan Jadi Tulang Punggung Kebangkitan Ekonomi Digital

Kader Partai Kebangkitan Nusantara yang menjabat sebagai Seketaris PKN Grobogan Ahmad Dae Roni yang kini menjabat sebagai Ketua APN DPW Jawa Tengah diharapkan menjadi tulang punggung bagi kebangkitan ekonomi wong cilik di Jateng yang sekreatriatnya di Ds.Ngambak rejo,kec.Tanggung harjo 

"Tagline APN Jateng haruslah Organisasi Wong cilik dan santri karena ini basis kaum soekarnois dan NU kalau dipegang Pak Ronie saya kira beberapa DPC kabupaten/kota APN akan terbentuk"ujar Abdullah Amas, Ketum DPP Aliansi Pemuda Nasional (APN)

DPP APN menilai sudah waktunya Sosok Roni selaku Ketua DPW APN Jateng menjadi Tokoh Jateng yang semakin memberi keteladanan dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan  di era digital.

"Maju terus nanti orang melihat dia layak jadi Calon Gubernur Jateng atau kepala daerah di Grobogan dan saya doakan beliau mampu menjadi sahabat UMKM yang semakin dekat dan peduli"ujar Amas

Seperti diketahui APN mentasbihkan dirinya sebagai organisasi penyambung sejarah cita-cita para Pahlawan. Menjadi sintesa bagi kebangkitan nasional yang telah digulurkan sejak 1905 :


1905 ----> berdiri SDI (Syarikat Dagang Islam)


1911 ----> berdiri SI (Syarikat Islam) melanjutkan perjuangan SDI


1912 ----> KH. A. Dahlan mendirikan Muhammadiyah, kemudian keluar dari SI


1920 ----> A. Hassan keluar dari SI lalu mendirikan PERSIS (persatuan

Islam)


1926 ----> KH. Hasyim Asy'ari keluar dari SI lalu mendirikan Nahdhatul

Ulama


1927 ----> Soekarno di pecat dari SI lalu mendirikan PNI (Partai Nasionalis

Indonesia)


1933 ----> Sukiman keluar dari SI lalu mendirikan PARTII (Partai Islam

Indonesia)


1934 ----> HOS Cokroaminoto Wafat, Pimpinan SI di lanjutkan oleh Abi Kusno Cokrosuyoso (Ketua) dan SM Kartosuwiryo (Sekretaris)


1936 ----> SM Kartosuwiryo menerbitkan Brosur Hijrah sebagai penjelasan dari sikap politik hijrah SI (non Kooperatif dengan Kafir Belanda)


1938 ----> Abi Kusno keluar dari SI lalu mendirikan GAPI (Gabungan Politik Indonesia) kemudian masuk Volksraad (Parlemen) karena tidak setuju dengan sikap politik Hijrah


1939 ----> SM Kartosuwiryo dengan sikap Hijrah nya mendirikan KPK SI

(Komite Pertahanan Kebenaran SI)


1940 ----> SM kartosuwiryo mendirian Institut Suffah sebagai langkah untuk mencetak kader pemimpin Islam.


1942 ----> Jepang berkuasa di Indonesia


1943 ----> berdiri Masyumi (Majlis Syuro Muslimin Indonesia)


1944 ----> Masyumi membentuk pasukan Hizbullah


1945 ----> (1 Juni) Istilah PANCASILA lahir


(22 Juni) di susun Piagam Jakarta

(16 Juli) Piagam Jakarta di sahkan menjadi Dasar Negara

(7-9 Agustus) PPKI di bentuk dan di ketuai oleh Sukarno

(13-14 Agustus) SM Kartosuwiryo mensosialisasikan Konsep

Indonesia merdeka versi Islam, namun di tolak oleh Sukarno

(17 Agustus) Proklamasi RI

(18 Agustus) Piagam Jakarta di hapuskan., RI menjadi Negara

Sekuler Murni (Kufur)


(29 September) Tentara sekutu datang ke indonesia setelah

kekalahan jepang pada perang dunia II, RI di

kuasai Belanda kembali.

(17 November) dengan sikap Hijrah nya SM Kartosuwiryo

menggalang kembali kekuatan Umat Islam dengan

membentuk Neo Masyumi bersama M. Nasir


1946 ----> Di selenggarakan peundingan Linggarjati, wilayah RI hanya

Sumatra, Jawa & Madura


1947 ----> Belanda melaksanakan Agresi Militer I

1948 ----> Di selenggarakan perjanjian Renville, Wilayah RI hanya meliputi

Jogja, Solo, Magelang, Bojonegoro, Kediri, Malang & Madiun,

ibukota RI pindah ke Jogja, dan kesatuan TNI di luar wilayah RI

harus di tarik ke jogja.

-----> Masyumi menyetujui perjanjian Renville, SM Kartosuwiryo keluar

dari Masyumi.

(10 Februari) wilayah jawa barat menjadi kosong karena semua

kekuatan TNI (Divisi Siliwangi) di tarik ke Jogja, melihat kondisi

tersebut, SM Kartosuwiryo menyatukan kembali semua elemen

Islam dari SI (NU, Muhammadiyah,Persis, GPII, Hizbullah, dll)

(7-10 Februari) mengadakan konfrensi di Cisayong yg menghasilkan

keputusan sbb:

1. Merubah SI yg sebelumnya berbentuk partai menjadi Negara

2. Membubarkan Masyumi Jawa barat, karena Masyumi pusat ikut

menyetujui perjanjian Renville

3. Membentuk Majlis Islam sebagai pemerintahan dasar

4. Membentuk Tentara Islam Indonesia

(12 dan 13 Februari) merupakan tonggak perjuangan penegakan

Kekholifahan (kedaulatan) kerajaan Alloh di mukabumi pasca

tumbangnya kekhalifaan Turki Utsmani, dengan berkumpulnya

kurang lebih 362 orang ulama di Cisayong yang di kenal dengan “

KONGRES CISAYONG” dan memutuskan 7 program perjuangan

Jihad Fi Sabilillah sebagai manifestasi penegakkan dienul Islam. Adapun 7 program perjuangan tersebut adalah:

1. Mendidik rakyat agar cocok menjadi warga negara Islam

2. Memberikan penerangan bahwa Islam tidak bisa di menangkan

dengan Flebisit (Referendum, Pemilu dan sejenisnya)

3. Membentuk daerah basis.

4. Memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII)

5. Memperkuat NII kedalam dan keluar, kedalam: Memberlakukan

Hukum Islam dengan seluas-luasnya dan sesempurna-sempurnanya.

keluar: Meneguhkan identitas internasionalnya,sehingga mampu berdiri

sejajar dengan negara lain.

6. Membanntu perjuangan muslim dinegara negara lain,sehingga mereka

segera bisa melaksanakaan wajib sucinya,sebagai hamba Allah yang

menegakan hukum Alloh di bumi Alloh.

7. Bersama negarag–negara Islam yang lain, membentuk Dewan Imamah

Dunia untuk memilih seorang kholifah, dan tegaklah KHILAFAH di muka

bumi.

(17 Februari) terjadi pertempuran pertama TII melawan Belanda

(1 Maret) Majlis Islam Mengangkat SM Kartosuwiryo sebagai Imam?

(1-5 Mei) SM Kartosuwiryo memimpin Konfrensi Cijoho yang menghasilkan :

1. Menetapkan Wilayah Darul Islam

2. Membentuk Dewan Imamah & Dewan Fatwa

3. Menyusun Qanun Asasi

(1 Juni) meletus kembali pertempuran antara TII dengan Belanda di daerah

Garut- Tasikmalaya

(19 Desember) Agresi Militer Belanda II, Jogja sebagai Ibukota RI Jatuh, RI

menyerah, Pemimpin RI di tangkap dan di buang ke Digul (Papua). TNI

mundur dan bergerilya di sekitar Jogja

(20 Desember) RI kalah perang terjadi Vacuum of Power (tidak ada

kekuasaan)

(22 Desember) PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia)

diproklamirkan oleh Syafrudin Prawiranegara sebagai Presiden

merangkap Menteri Pertahanan di Sumatera Barat.

Polemik seputar PDRI

- Menurut Sukarno: PDRI

diproklamirkan atas permintaannya, sesuatu yang kurang logis mengingat

saat itu ia sedang diasingkan diDigul dan Syafrudin Prawiranegara sendiri merupakan salah satu tokoh yang kecewa dengan Sukarno karena dietujuinya perjanjian Renville.

- Menurut Syafrudin P: PDRI diproklamirkan atas inisiatif Syafrudin Prawiranegara sendiri (Majalah Tempo, 21/12/1985), bukan atas

instruksi Sukarno, Tidak logis juga mengingat kalau memang benar atas

inisiatifnya sendiri maka hal itu tidak sah secara hukum.

- Pada tanggal 13 Juli 1949 kelompok PDRI Syafrudin Prawiranegara

berdamai dengan Sukarno dan menggabungkan diri ke RI di yogya.

1949 ----> (25 Januari) Karena kekalahan RI maka TNI Divisi

Siliwangi yang berada di Yogyakarta pun akhirnya pulang kembali ke Jawa

barat dengan ketidak jelasan nasib mereka. sebagian TNI seperti Pak

Kadar Sholihat dan Wa Mia setelah sampai Jawa Barat gabung dengan

TII.

(8 Mei) Perjanjian Roem-Royen diadakan setelah pemerintah RI

menyepakati syarat-syarat yang diajukan oleh belanda. Perjanjian ini

berisi rencana RI untuk menjadi RIS dan gencatan senjata yang akan

dimulai tanggal 3 Agustus 1949.

(7 Agustus)Proklamasi NII dikumandangkan, setelah pada tanggal 6 agustus 1949, M. Hatta, wakil RI berangkat ke Belanda untuk menandatangani kesepakatan berubahnya RI menjadi RIS.

- Dengan bersedianya RI menjadi RIS, secara hukum proklamasi RI 17

Agustus 1945 (yang menyatakan RI merdeka) sudah BATAL

(23 Agustus) di selenggarakan KMB (Konferensi Meja Bundar) diadakan di

Den Haag, delegasi indonesia dipimpin oleh M.Hatta hasilnya :

- RI resmi menjadi RIS

- Anggota RIS : RI, Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan,

Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Indonesia

Timur

1950 ----> Jawa Tengah (Anggota Batalyon 426) dibawah Amir Fatah

menyatakan bergabung dengan NII

(19 Mei) Pertemuan antara wakil RIS (M. Hatta) dengan wakil RI (Supomo)

untuk membicarakan rencana perubahan RIS ke RI.

(14 Agustus) UUD RI di sahkan (isinya di dominasi oleh hukum kufur)

(17 Agustus) RIS resmi berubah menjadi RI kembali

(6 September) Masa pemerintahan Perdana Menteri M. Natsir, upayanya

untuk menghentikan NII (yang notabene adalah kawan

seperjuangannya dulu)gagal,

1951 ----> Jawa Timur dibawah Mayor Munawar menyatakan bergabung

dengan NII

(21 Maret)Karena kegagalannya menghentikan NII, M. Natsir akhirnya

diganti oleh Perdana Menteri Sukiman.

1952 ----> (20 Januari) Sulawesi Selatan (Brigade Hasanuddin)

dipimpin oleh Kahar Muzakkar menyatakan bergabung dengan NII

1953 ----> (20 September) Aceh dipimpin oleh Tengku Daud Beureuh

menyatakan bergabung dengan NII

1954 ----> (10 Oktober) Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar

menyatakan bergabung dengan NII

(1952 – 1958) Merupakan masa jaya TII, TII selalu memenangkan setiap

front pertempuran

1955 ----> Pemilihan umum RI pertama, Masyumi saat itu

memperoleh suara terbanyak, tetapi tetap saja tidak bisa mencorak RI

dengan islam, umat islam selalu saja dipecundangi....

1960 ----> Karena kesulitan untuk mengalahkan TII maka TNI ( Jenderal

Nasution) kemudian mengusulkan diadakannya operasi militer dengan

menggunakan taktik 'pagar betis' (Pasukan gabungan rakyat berantas tentara islam). TII menyadari rakyat telah di jadikan tameng oleh TNI, sehingga dengan Alasan tidak mau membunuh rakyat TII bertahan di gunung-gunung.

1961 ----> Komandan TII Danu Muh Hasan (Ayah Hilmi Aminudin)

menyerah ke RI

1962 ----> SMK tertembak dalam sebuah pertempuran. & Komandan

TII Adah Jaelani menyerah ke RI

(4 Juni) SMK Tertangkap di daerah gunung Geber

(5 September) SMK dieksekusi hukuman mati, perjuangan

dilanjutkan oleh mujahid2 yg Istiqomah....

1984 ----> Hilmi Aminudin keluar dari struktur NII, lalu mendapat beasiswa

dari pemerintah RI belajar di Mesir.

1985 ----> Gerakan Salafy pro saudi Arabia datang ke Indonesia di pimpin

oleh Yazid Jawas

1986 ----> Hizbu Tahrir masuk ke Indonesia di bawa oleh Abdurahman

Al Baghdadi

1990 ----> Hilmi Aminudin kembali dari Mesir dengan membawa paham

gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir

(1991) Hilmi Aminudin di angkat menjadi Mursyid Ikhwanul Muslimin

kawasan Asia tenggara & mengawali gerakan Tarbiyah di Indonesia


(2015) mantan wasekjen PB HMI dan kader ormas HOS Tjokroaminoto Abdullah Amas merevitalisasi Aliansi Pemuda Nasional yang berisi aktivis Islam dan terbuka bagi semua agama dan ideologi

Comments