Oleh : Fadda Helmi Attamry Lubis
(Ketua DPW Aliansi Pemuda Nasional Sumatra Utara)
Saat pidato Bung Tomo pada 10 November 1945 menjadi penyemangat arek-arek Suroboyo untuk terus bangkit melawan, dan tidak takut dan gentar oleh serangan 30.000 pasukan lawan yang dilengkapi dengan senjata canggih. keyakinan yang tinggi dan semangat yang optimis, serta semboyan merdeka atau mati, arek-arek Suroboyo pantang menyerah dan dengan gagah berani.
Hari ini, nyaris semangat melawan yang dilihatkan Bung Tomo hampir pudar, bagaimana tidak? Suara pemuda , pembaharu bangsa nyaris tak terdengar dengan melawan COVID-19 saat ini, jangan sampai pemuda saat ini tak punya sejarah dimasa mendatang dengan diam saja tanpa punya wacana dan ide untuk melawan COVID-19.
Selaku pemuda harapan bangsa, kita adalah generasi penerus, Negara punya andil yang besar untuk memberi ruang dan waktu bagi pemuda agar dapat memberi kontribusi dalam tatanan sosial bermasyakat yang menjadikan pemuda saat ini ini punya andil dalam menagani COVID19. Kalau perlu kita akan menjadi NEW Young Man dalam New Normal yang akan diterapkan sebentar lagi oleh pemerintah.
NEW YOUNG MAN berarti menjadi pemuda gaya baru, kalau dulu pemuda turun ke jalan untuk melawan dan menyuarakan keadilan sekarang menjadi Mitra pemerintah untuk merealisasikan cara dan metode melawan COVID-19 untuk membantu para perawat dan tim medis di Indonesia agar menjadi pemersatu antara yang satu sama yang lain.
Mendapatkan kemerdekaan bukan hanya melawan tapi butuh bersatu melawan COVID-19 ini.
Bung Tomo memang sudah tiada tapi semangatnya patut kita tiru dan teladani untuk melawan COVID-19 ini dengan bersatunya pemuda maka kuat tatanan masyarakat berbangsa dan bertanah air.
Comments
Post a Comment